Senin, 28 April 2014

Cash Flow dan Neraca Laba Rugi dalam Kewirausahaan




بِسْـــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Cash Flow dan Neraca Laba Rugi dalam Kewirausahaan


  • CASH FLOW

Pengertian Cash Flow :

Cash Flow bisa disebut juga dengan laporan keuangan/aliran kas sangat berguna bagi siapa saja yang ingin membuka usaha, agar proses keuangan dalam suatu usaha tersebut dapat terorganisir dan terkoordinir dengan baik, dan agar pimpinan suatu bidang tidak bisa dibohongi dengan pegawai-pegawainya, maka sangat penting dibuatnya Cash Flow ini.

Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode akutansi. Laporan arus kas meliputi laporan yang berisi siklus kas perusahaan yang digolongkan kedalam tiga golongan aktivitas normal suatu perusahaan, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktuvitas pendanaan (Financial).
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
  1. Fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
  2. Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
  3. Capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a)      Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
b)      Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c)      Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a)      Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
b)      Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c)      Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
CONTOH PEMBUATAN CASH FLOW PERUSAHAAN DAGANG.
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)

1. Pengertian Harga Pokok Penjualan.
Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.
Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan.
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual. 
Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan.
Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

2. Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
- penjualan kotor;
- retur penjualan;
- potongan penjualan;
- penjualan bersih.
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.
Contoh:
Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,-

3. Rumus Menghitung Pembelian Bersih.
Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:
- pembelian kotor;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- retur pembelian;
- potongan pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.

4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.
Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualan.
Unsur-unsur itu antara lain:
- persediaan awal barang dagangan;
- pembelian;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- potongan pembelian
Rumus harga pokok penjualan:
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.


5. Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.
6. Menyusun Laporan Laba Rugi.
Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu single step dan multiple step.
A. Single Step/Langsung.
Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi.


B. Multiple Step (Bertahap)
Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.

Perusahaan Unsur Laporan Perubahan Modal.
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi.
Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi.
Unsur-unsur laporan perubahan modal yaitu:
- modal awal
- laba atau rugi
- pengambilan pribadi
- setoran pribadi
- modal akhir.
8. Unsur-unsur Laporan Neraca.
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan perusahaan pada saat tertentu unsur-unsur neraca terdiri dari :
- harta
- kewajiban/utang
- modal
Bentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk laporan dan bentuk scontro/sebelah menyebelah.

  • Neraca Laba Rugi
 Neraca  (Balance sheet)  merupakan laporan keuangan yang menunjukkan posisi : harta, hutang dan modal.

Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
  • Pendapatan dari penjualan
    • Dikurangi Beban pokok penjualan
  • Laba/rugi kotor
    • Dikurangi Beban usaha
  • Laba/rugi usaha
    • Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
  • Laba/rugi sebelum pajak
    • Dikurangi Beban pajak
  • Laba/rugi bersih
    Bentuk Laporan Laba Rugi
Bentuk laporan laba rugi memiliki dua macam sebagai berikut:
a.    Bentuk tunggal (single step system)
Dalam bentuk ini laporan rugi laba tidak terinci dan ditentukan berdasarkan total pendapatan dikurangi total biaya. Dalam bentuk ini lapora laba rugi disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan di luar usaha. Contoh bentuk laporan laba rugi single step system dapat dilihat berikut ini.

PT. INDAH JAYA, Tbk.
Perhitungan Laba Rugi
Per 31 Desember 2006
(dalam ribuan)




==================================================================
1
Pendapatan
 Rp      35.000.000


Pendapatan usaha
 Rp        7.500.000


Pendapatan di luar usaha

 Rp      42.500.000

             Jumlah pendapatan


2
Biaya-biaya



Harga pokok penjualan
 Rp      20.000.000


biaya penjualan
 Rp        5.500.000


Biaya umum dan administrasi
 Rp        2.500.000


Biaya di luar usaha
 Rp        2.000.000


           Jumlah biaya

 Rp      30.000.000
3
Laba sebelum pajak

 Rp      12.500.000
4
          Pajak 20%

 Rp        2.500.000
5
Laba sesudah pajak

 Rp      10.000.000


b.    Bentuk majemuk (multiple step system)
Laporan bentuk ini dihitung secara terinci dan bertahap, yaitu dengan membedakan antara pendapatan maupun biaya dan usaha dengan di luar usaha. Contoh bentuk laporan laba rugi multiple step system dapat dilihat berikut ini.


c.    Bentuk majemuk (multiple step system)
Laporan bentuk ini dihitung secara terinci dan bertahap, yaitu dengan membedakan antara pendapatan maupun biaya dan usaha dengan di luar usaha. Contoh bentuk laporan laba rugi multiple step system dapat dilihat berikut ini.


PT Gunung Maras, Tbk.
Perhitungan Laba Rugi
Per 31 Desember 2006
(dalam ribuan)




===========================================================================
1
Pendapatan dan biaya usaha



Pendapatan usaha
 Rp      35.000.000


Biaya usaha
 Rp      28.000.000


          Laba bersih usaha

 Rp        7.000.000
2
Pendapatan dan biaya di luar usaha



Pendapatan di luar usaha
 Rp        7.500.000


Biaya di luar usaha
 Rp        2.000.000


           Laba Bersih

 Rp        5.500.000
3
Laba sebelum pajak

 Rp      12.500.000
4
            Pajak 20%

 Rp        2.500.000
5
Laba sesudah pajak

 Rp      10.000.000
 Bentuk Laporan Laba Rugi
Bentuk laporan laba rugi memiliki dua macam sebagai berikut:
a.    Bentuk tunggal (single step system)
Dalam bentuk ini laporan rugi laba tidak terinci dan ditentukan berdasarkan total pendapatan dikurangi total biaya. Dalam bentuk ini lapora laba rugi disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan di luar usaha. Contoh bentuk laporan laba rugi single step system dapat dilihat berikut ini.

PT. INDAH JAYA, Tbk.
Perhitungan Laba Rugi
Per 31 Desember 2006
(dalam ribuan)




==================================================================
1
Pendapatan
 Rp      35.000.000


Pendapatan usaha
 Rp        7.500.000


Pendapatan di luar usaha

 Rp      42.500.000

             Jumlah pendapatan


2
Biaya-biaya



Harga pokok penjualan
 Rp      20.000.000


biaya penjualan
 Rp        5.500.000


Biaya umum dan administrasi
 Rp        2.500.000


Biaya di luar usaha
 Rp        2.000.000


           Jumlah biaya

 Rp      30.000.000
3
Laba sebelum pajak

 Rp      12.500.000
4
          Pajak 20%

 Rp        2.500.000
5
Laba sesudah pajak

 Rp      10.000.000


b.    Bentuk majemuk (multiple step system)
Laporan bentuk ini dihitung secara terinci dan bertahap, yaitu dengan membedakan antara pendapatan maupun biaya dan usaha dengan di luar usaha. Contoh bentuk laporan laba rugi multiple step system dapat dilihat berikut ini.


c.    Bentuk majemuk (multiple step system)
Laporan bentuk ini dihitung secara terinci dan bertahap, yaitu dengan membedakan antara pendapatan maupun biaya dan usaha dengan di luar usaha. Contoh bentuk laporan laba rugi multiple step system dapat dilihat berikut ini


PT Gunung Maras, Tbk.
Perhitungan Laba Rugi
Per 31 Desember 2006
(dalam ribuan)




===========================================================================
1
Pendapatan dan biaya usaha



Pendapatan usaha
 Rp      35.000.000


Biaya usaha
 Rp      28.000.000


          Laba bersih usaha

 Rp        7.000.000
2
Pendapatan dan biaya di luar usaha



Pendapatan di luar usaha
 Rp        7.500.000


Biaya di luar usaha
 Rp        2.000.000


           Laba Bersih

 Rp        5.500.000
3
Laba sebelum pajak

 Rp      12.500.000
4
            Pajak 20%

 Rp        2.500.000
5
Laba sesudah pajak

 Rp      10.000.000


 - LAPORAN LABA RUGI -±
                          
                                            
 Pendapatan dari penjualan              Rp.                99.980.000
 Harga Pokok Penjualan                  Rp.                25.000.000
                                                           ---------- (-)
 Laba Kotor                                                74.980.000
 Biaya Operasional:
 - Biaya Pemasaran                      Rp.                 5.000.000
 - Biaya Administrasi & Umum            Rp.                 1.250.000
                                                           ---------- (+)
                                                            6.250.000
                                                           ---------- (-)
 Laba Usaha                             Rp.                68.740.000
 Pendapatan Lain-lain                   Rp.                   125.000
                                                           ---------- (+)
 Laba sebelum Bunga dan Pajak           Rp.                68.865.000
 Bunga                                  Rp.                   199.000
                                                           ---------- (+)
 Laba sebelum Pajak                     Rp.                69.064.000
 Pajak                                  Rp.                 1.275.000
                                                           ---------- (-)
 Laba Bersih                            Rp.                67.789.000
                                                           ==========


Sumber : 
1. http://kelompok22itbseamolecbatch5.wordpress.com/2011/12/22/sekilas-tentang-cash-flow/
3. http://manggis17.blogspot.com/2013/06/kewirausahaan-6.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar